Bahaya Diare
Diare adalah kondisi di mana feses yang dikeluarkan encer atau berair dengan frekuensi lebih sering daripada biasanya.Umumnya, penyebab diare adalah makanan atau minuman yang kotor dan terkontaminasi mikroorganisme. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam tubuh, dan pertama kali menyerang saluran.
Diare dan Dehidrasi
Jangan anggap sepele diare yang Anda alami, mungkin bagi sebagian orang penyakit diare adalah penyakit yang biasa, dan akan bakal sembuh sdengan sendirinya. Padahal diare nggak bisa di sepelekan, kalau lama ditangani nyawa taruhannya. Menurut survey kesehatan nasional pada tahun 2011 diare pernah berada di urutan ke-2 yang banyak menyebabkan kematian pada anak-anak. Jadi penyakit ini harus di waspadai. Ada risiko lain yang mungkin timbul akibat diare yaitu dehidrasi.
Dehidrasi ini seringkali diabaikan, padahal cairan yang keluar pada saat diare sangat banyak sementara cairan penggantinya malah kurang. Dan gejala ini nggak bisa hanya minum air putih saja harus ada cairan pengganti seperti oralit untuk memperbaiki kondisi kamu. Dehidrasi sendiri lebih mudah terjadi pada anak-anak. Hal ini dikarenakan ketahanan anak-anak terhadap dehidrasi yang lebih rendah ketimbang orang dewasa.
Gejala dehidrasi pada anak-anak antara lain:
Sedangkan tanda dehidrasi pada orang dewasa antara lain:
Cara Perawatan Dehidrasi
Dehidrasi adalah salah satu penyebab kematian mendadak tertinggi pada bahaya diare, terutama yang terjadi pada anak-anak dan bayi. Banyak orang yang mengira bahwa diare bisa sembuh sendiri dan tidak membutuhkan perawatan. Tapi ketika sudah menderita dehidrasi maka perawatan disarankan di rumah sakit atau klinik. Perawatan untuk dehidrasi bisa dilakukan dengan menggantikan semua cairan yang hilang agar keseimbangan cairan dalam tubuh bisa kembali pulih. Ketika penderita dirawat maka harus menerima cairan infus dan obat pencegah diare sesuai dengan penyebabnya. Diare yang disebabkan karena bakteri atau virus membutuhkan penanganan yang lebih serius.
Bagaimana Cara Mencegah Dehidrasi?
Dehidrasi memang kondisi yang sangat umum pada penderita diare. Kehilangan cairan dan elektrolis dalam tubuh akan membuat tubuh menjadi lemah. Anak-anak biasanya akan menjadi lebih rewel dan sulit untuk dibiarkan sendiri. Untuk mencegah diare maka bisa mengkonsumsi makanan yang mengandung kalium alami dari berbagai jenis sayuran dan buah. Anak-anak membutuhkan bahan khusus untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam t
Pengobatan
Gejala diare umumnya akan hilang dengan sendirinya tanpa bantuan pengobatan apa pun. Biasanya diare berlangsung hingga 7 hari. Pada kasus tertentu, diare dapat berlangsung lebih lama tergantung penyebabnya. Anda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk meringankan kondisi yang sedang dialami:
1.Perbanyak Asupan Cairan
Saat mengalami diare, Anda harus mengonsumsi lebih banyak cairan.Terutama jika disertai muntah. Hal ini dibutuhkan untuk menghindari dan menangani dehidrasi. Minumlah sedikit-sedikit tapi sering. Lebih baik masuk cairan sedikit daripada tidak sama sekali. Jika asupan cairan cukup, urine akan berwarna kuning muda atau hampir bening. Hindari pemberian jus buah atau minuman bersoda karena akan membuat diare bertambah parah.
2.Makan
Pada saat diare berlangsung, para ahli menyarankan agar Anda tidak mengonsumsi makanan padat dulu. Setidaknya sampai Anda mampu makan dengan normal. Makanlah dalam porsi lebih sedikit dari biasanya. Selain itu hindari makanan yang berlemak dan pedas.
Jangan berikan makanan padat pada anak-anak jika mereka dehidrasi. Tunggu sampai mereka mengonsumsi cukup cairan. Makanan baru bisa diberikan setelah mereka tidak lagi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi. Jika anak tidak mengalami dehidrasi, berikan makanan seperti biasa.
3.Cairan oralit
Oralit dijual bebas di apotek. Anda tinggal mencampurnya dengan air. Fungsi oralit adalah untuk menggantikan garam, glukosa, dan mineral penting lain yang mungkin hilang saat mengalami kekurangan cairan.
Untuk penderita anak-anak, dokter akan menyarankan oralit apabila terlihat tanda-tanda dehidrasi. Oralit dapat diberikan tiap kali anak buang air besar. Banyaknya tergantung pada berat badan anak.
Pada orang dewasa, diare biasa berlangsung selama dua sampai empat hari. Sementara pada anak-anak diare bisa menyerang selama lima hingga tujuh hari. Kalau sudah lebih dari itu, kita harus waspada.
Menurut WHO, ada tiga jenis diare yang bisa dialami orang dewasa maupun anak-anak. Ketiganya, yakni, diare akut dengan air, diare akut dengan darah, dan diare persisten. Ketiga jenis itu dibedakan dari lama waktunya. Diare akut biasanya berlangsung dalam beberapa jam atau hari. Penyakit kolera termasuk dalam kelompok diare akut dengan air. Sementara diare akut yang disertai darah disebut juga dengan disentri. Sedangkan diare persisten merupakan diare yang berlangsung lebih dari 14 hari atau dua minggu.