Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang atau tersumbat. Penyumbatan tersebut biasanya disebabkan oleh penumpukan lemak, kolesterol dan zat lain di pembuluh darah koroner yang memberikan aliran darah untuk jantung. Penumpukan lemak yang terutama tersusun atas kolesterol menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah yang disebut dengan istilah aterosklerosis. Terkadang, plak bisa pecah dan bisa merangsang terbentuknya gumpalan yang menghambat aliran darah. Kurangnya aliran darah dapat merusak atau menghancurkan sebagian otot jantung yang berujung pada serangan jantung. [1]
Salah satu kelompok yang rentan mengalami serangan jantung adalah orang dewasa di atas 45 tahun. [1] Namun, bukan berarti orang dewasa muda di bawah usia tersebut tidak bisa mengalaminya. Pasalnya, serangan jantung juga bisa dipicu oleh beberapa faktor di luar usia, misalnya gaya hidup yang tidak sehat dan kelebihan berat badan. [1,2] Dengan demikian, walaupun masih muda, jangan pernah meremehkan ancaman serangan jantung.
Mengenal Serangan Jantung
Perlu ditekankan bahwa serangan jantung bisa menyerang siapa saja, baik yang tua maupun muda karena faktor pemicunya sangat beragam. Serangan jantung sendiri terjadi ketika ada sesuatu yang menghalangi aliran darah ke jantung sehingga sel-sel otot jantung tidak bisa mendapatkan oksigen yang dibutuhkan. [3] Serangan jantung juga disebut infark miokard. “Mio” berarti otot, “kard” mengacu pada otot jantung, dan “infark” berarti kematian jaringan karena kurangnya suplai darah. Kematian jaringan ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung. [1]
Serangan jantung bisa menyerang siapa saja, bukan hanya orang dewasa yang berusia lanjut di atas 45-55 tahun. [1] Pasalnya, ada sejumlah faktor risiko yang berkaitan dengan penyakit ini: [1]
- Paparan tembakau. Bukan hanya perokok aktif saja yang terpapar tembakau, orang di sekitarnya juga bisa mengalaminya karena terkena asap rokok. Kelompok ini disebut dengan perokok pasif.
- Tekanan darah tinggi. Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak arteri. Tekanan darah tinggi yang terjadi bersamaan dengan kondisi lain, seperti obesitas, kolesterol tinggi, atau diabetes, semakin meningkatkan risikonya.
- Kadar kolesterol tinggi. Kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) yang tinggi menyebabkan terjadinya aterosklerosis pada pembuluh darah koroner. Oleh karena itu, LDL sering dikenal dengan istilah kolesterol jahat. Selain itu, tingginya kadar lemak darah yang disebut trigliserida juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung secara tidak langsung.
- Kegemukan. Obesitas dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, diabetes, tingginya kadar trigliserida, dan kolesterol jahat (LDL), serta rendahnya kadar kolesterol baik (HDL).
- Riwayat keluarga dengan serangan jantung. Jika ada keluarga dekat yang mengalami serangan jantung dini, Anda juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung.
- Kurang berolahraga. Kurangnya aktivitas fisik atau memiliki gaya hidup sedenter dikaitkan dengan risiko serangan jantung yang lebih tinggi. Olahraga teratur meningkatkan kesehatan jantung.
- Pola makan yang tidak sehat. Pola makan tinggi gula, lemak hewani, makanan olahan, lemak trans, dan garam meningkatkan risiko serangan jantung.
- Autoimun. Memiliki kondisi seperti rheumatoid arthritis atau systemic lupus erythematosus (SLE) dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Penyebab dan Gejala Serangan Jantung
Kebanyakan serangan jantung terjadi karena adanya penyumbatan pada salah satu pembuluh darah yang mensuplai jantung. Seringkali hal ini terjadi karena plak yang dapat menumpuk di bagian dalam arteri. Penumpukan itu disebut aterosklerosis. Jika terjadi aterosklerosis dalam jumlah besar di pembuluh darah jantung, Anda akan menderita penyakit arteri koroner. Terkadang, timbunan plak di dalam pembuluh darah koroner pecah, dan bekuan darah tersangkut di tempat pecahnya plak. Jika gumpalan menyumbat arteri, hal ini dapat menghentikan darah dari otot jantung dan menyebabkan serangan jantung. [2]
Gejala yang paling umum dari serangan jantung adalah nyeri dada, umumnya di tengah di belakang tulang dada atau di dada sisi kiri. Nyeri dada ini bisa menjalar hingga area rahang, punggung, atau bahkan lengan kiri. Umumnya, penderita penyakit jantung menyadari bahwa akan terjadi serangan jantung ketika terjadi keringat dingin, terasa berat dan sesak di area dada. [3]
Sementara itu, serangan jantung juga dapat memiliki beberapa gejala penyerta lainnya yang kerap diremehkan karena dianggap biasa saja atau tidak berbahaya. Gejala tersebut antara lain: [3]
- Susah tidur nyenyak
- Kelelahan
- Pusing atau sakit kepala
- Mual dan muntah
- Merasa cemas
- Perut terasa penuh dan begah
Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit Jantung
Secara umum, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan jantung. Namun, perlu diingat ada beberapa faktor yang tidak dapat diubah misalnya riwayat keluarga yang masih dapat memicu serangan jantung meskipun Anda telah melakukan upaya terbaik. Beberapa hal yang bisa mengurangi kemungkinan serangan jantung adalah: [2]
- Berhenti menggunakan produk tembakau. Ini termasuk tembakau tanpa asap dan semua produk vaping.
- Berolahraga secara teratur. Usahakan melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 30 menit lima hari seminggu.
- Makan makanan bergizi. Mengonsumsi makanan nabati merupakan alternatif yang baik dibandingkan mengonsumsi banyak daging olahan dan lemak jenuh.
- Mempertahankan berat badan sehat. Dokter dapat memberi saran tentang target berat badan yang sehat dan memberikan panduan untuk membantu mencapai tujuan tersebut.
- Jaga kesehatan saat ini. Perhatikan kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah supaya tetap di batas normal.
- Mengurangi stres. Pertimbangkan teknik seperti yoga, pernapasan dalam, dan meditasi sebagai salah satu bentuk manajemen stres yang baik.
Serangan jantung bisa menyerang siapa saja, dengan gejala yang kadang serupa dengan penyakit lainnya. Jangan meremehkan tanda-tanda serangan jantung supaya segera mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. Bila perlu, mintalah obat-obatan generik dari dokter untuk memelihara kesehatan jantung.
Ingin tahu lebih banyak seputar masalah kesehatan dan berbagai pengobatannya, jangan lupa mengunjungi laman HJ Generik.
Referensi:
[1] Mayo Clinic. Heart attack [Internet]. [Cited February 2024]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-attack/symptoms-causes/syc-20373106
[2] Cleveland Clinic. Heart attack [Internet]. [Cited February 2024]. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16818-heart-attack-myocardial-infarction#prevention
[3] WebMD. Heart attack [Internet]. [Cited February 2024]. Available from:: https://www.webmd.com/heart-disease/heart-disease-heart-attacks